Indonesia merupakan sebuah negara yang besar, dikenal
dengan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam, memiliki banyak populasi hingga diperkirakan
mencapai 250 juta penduduk dengan 740 etnik dan 583 macam bahasa didalamnya.
Hal yang terpenting lagi ialah Indonesia terletak pada posisi silang antara dua
Benua dan dua Samudera, hal inilah yang menyebabkan dunia memandang istimewa
sebuah negara yang disebut NKRI. Tak mudah bagi bangsa ini dalam proses merebut
kemerdekaan nya. Dalam proses sejarah, banyak sekali tantangan dan rintangan
bagi bangsa ini dalam memperjuangkan Proklamasi, hingga pada akhirnya indonesia
berhasil memproklamasikan kemerdekaan nya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam kurun waktu tahun 1945 hingga tahun 2016, terhitung indonesia telah mengibarkan sang merah putih sesungguhnya selama 71 tahun. Makna yang dapat terlihat ialah generasi bangsa ini dalam mempertahankan serta melanjutkan makna kemerdekaan itu sendiri. Sebagai wujud apresiasi terhadap kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pahlawan bangsa, Kementrian Hukum dan HAM memiliki cara tersendiri dalam memeriahkan hari kemerdekaan tersebut, yakni mengadakan perlombaan dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71 tahun 2016 yang diawali dengan Upacara Permbukaan Perlombaan.
Tema yang diambil dalam acara ini adalah “Semarak 17 Agustus-an di Lingkungan Kementrian Hukum dan HAM”, acara ini diadakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM pada Jumat (12/8/2016). Acara diawali dengan upacara pembukaan pekan perlombaan dengan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam upacara ini juga dibacakan laporan kegiatan oleh Sekretaris Jenderal Hukum dan HAM didepan seluruh peserta Upacara dari berbagai kontingen di lingkungan Kemenkumham. Pertengahan upacara, Menkumham yang bertindak sebagai Inspektur Upacara menyampaikan amanat yang berisikan makna pekan perlombaan serta pentingnya bagi generasi bangsa dalam meneruskan kemerdekaan RI.
Sebelum upacara selesai, Menkumham didampingi oleh para pimpinan tinggi melakukan pelepasan balon udara diiringi meriahnya suara petasan sebagai simbolis dimulainya pekan perlombaan HUT Proklamasi 17-an tahun 2016 BPSDM Hukum dan HAM. Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan Defile masing-masing kontingen yang terdiri dari : Kontingen Setjen, Itjen, Ditjen PP, Ditjen KI, Ditjen HAM, Ditjen PAS, Ditjen Im, Administrasi Hukum Umum, BPHN, Balitbang, BPSDM, Kanwil DKI Jakarta, Akademi Imigrasi, dan Poltekip (Defile diiringi dengan Marching Band dari Poltekip). Semarak 17 agustus-an semakin terlihat ketika berbagai perlombaan dimulai. Perlombaan tersebut antara lain : Panjat pinang, Balap Karung, Tarik tambang, makan kerupuk, memasukkan paku dalam botol, bakiak, memancing, dan lain-lain.
Pekan perlombaan ini berlangsung dengan sangat meriah, hal ini dapat terlihat dari semangat nya peserta lomba dalam mengikuti berbagai perlombaan. Pekan perlombaan yang diadakan dapat dikatakan sebagai olahraga tradisional dengan makna penuh sukacita dan makna, melanjutkan tongkat estafet untuk kemajuan bangsa, evaluasi dan refleksi dengan apa yang telah kita capai dalam rangka melihat kemerdekaan. Mengutip amanat dari Menteri Hukum dan HAM pekan perlombaan ini diadakan dalam rangka mengenang perjuangan para pahlawan, meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme, serta melestarikan budaya bangsa. Upaya dalam mempertahankan budaya indonesia dapat dilakukan dengan semangat nasionalisme, mengamalkan nilai-nilai pancasila, serta selektif terhadap masuknya budaya asing. Harapan dari bapak Menteri adalah generasi bangsa wajib mengisi dengan baik dan wajib mengapresiasi kemerdekaan.
Hal yang terpenting ialah makna dari pekan perlombaan yang diadakan, “tak penting menang atau kalah, namun yang terpenting adalah makna dalam meraih kemerdekaan tersebut“, ujar Menkumham RI. Dari pernyataan tersebut terdapat makna bahwa kita sebagai generasi bangsa wajib mengingat bagaimana kemerdekaan ini diraih, bagaimana perjuangan para pahlawan dalam mengorbankan seluruh jiwa dan raga. Dengan penuh rasa syukur dan bangga, harga mati bagi generasi bangsa untuk melanjutkan serta mempertahankan Kemerdekaan.
Indonesia kerja nyata, KAMI PASTI!
Oleh: M Iqbal Romzah / 914
( Taruna AIM Tingkat I – Angkatan XVIII )