BELAJAR DARI NEGARA SAKURA
Agustus tahun 1945 adalah cerita bersejarah untuk Negara Indonesia dan Negara Jepang. Pada bulan tersebut terjadi dua sejarah yang bertolak belakang dimana Negara Jepang mengalami keterpurukan dan Negara Indonesia memproklamirkan kemerdekaan negaranya.
Tanggal 6 dan 9 agustus tahun 1945 adalah titik puncak kekalahan kekaisaran jepang yang dipimpin oleh kaisar Hirohito pada saat perang dunia ke dua. Ketika itu Bom Atom meluluh lantakkan kota Hiroshima dan Nagasaki hingga jepang mengalami penderitaan yang panjang dari generasi ke generasi akibat radiasi kimia yang diturunkan lewat genetika. Pemboman itu mengakibatkan kehancuran yang merata pada daerah tersebut sehingga berakibat pada keterpurukan Negara Jepang.
Kepanikan kaisar jepang Hirohito saat itu dapat menggambarkan bahwa betapa bangsa jepang sangat peduli dengan pendidikan bangsanya, dimana pertanyaan pertama yang lontarkan kaisar kepada rakyatnya adalah berapa jumlah pengajar yang masih tersisa. Kepedulian seperti inilah yang harus ditiru oleh pemerintah Indonesia agar lebih peduli mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Kualitas pendidikan tidak lepas dari perhatian dan fasilitas dari pemerintah. Selain sebagai fasilitator berjalannya sebuah sistem pendidikan, pemerintah juga harus pandai mengevaluasi dan memperbaiki hal yang salah di dalamnya secara continue. Dan disinilah dibutuhkan kepedulian untuk mengevaluasi dan memperbaiki hal yang salah.
Faktanya kepedulian pemerintah dalam bidang pendidikan hanya terpusat pada kota-kota besar. Daerah pedalaman yang memiliki ketertinggalan akan pendidikan tidak terjamah dan kurang dilirik oleh pemerintah, akibatnya perkembangan sumber daya manusia untuk berkembang di daerah pedalaman tergolong lambat dan bahkan nihil hasil. Berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha dasar yang dilakukan agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Tetapi sampai saat ini, masih banyak daerah yang kurang difasilitasi pemerintah untuk dapat mengembangkan potensi masyarakat di dalamnya melalui proses pembelajaran.
Kembali jika kita lihat dari sejarah tahun 1945, harusnya Indonesia jauh lebih maju dari Negara jepang. Akan tetapi sekarang keadaan berbalik, jepang kini jauh lebih maju khususnya dalam bidang pendidikan. Contoh hasil dari perkembangan pendidikan adalah kemajuan tekhnologi di jepang, dimana hasil produksi sebuah barang yang memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan Negara maju lainnya seperti amerika dan eropa.
Seharusnya, pemerintah pusat harus lebih peduli lagi pada pendidikandi daerah terpencil. Dengan memberikannya perhatian lebih seperti memberikan fasilitas pendidikan yang memadai. Diharapkan muncul lebih banyak lagi kader yang dapat mengembangkan sektor-sektor yang dapat memajukan Indonesia. Hal tersebut tentu akan memberikan dorongan positif pada sistem pendidikan , dimana dengan munculnya banyak kader yang kompeten maka kualitas pendidikan dari jenjang dasar, menengah, hingga pendidikan jenjang tinggi akan meningkat dan akan terus meningkat secara terus-menerus.
Tirta Mandala AIM XVI
Adenda Kegiatan
Waktu | Keterangan |
---|